Sunday, July 26, 2015

Melancong ke Sarang Binatang Buas di Afrika

Kecanduan sensasi alam liar, bersua langsung juga binatang eksotis, sambil mengendarai mobil offroad terasa semacam pengalaman lalu yang bukan terlupakan. Sebuah itu serta diungkap Kompas.com ketika mendapat undangan oleh Datsun Indonesia, bertamasya ke Welgevonden Permainan Reserve, taman konservasi hewan liar dalam Vaalwater, Limpopo, Afrika Selatan.

Lokasi itu cukup jauh, diharuskan melalui perjalanan satu kota 260 km dari Bandara OR Tambo, melintasi Johannesburg, sekota 3 jam perjalanan. Setibanya dalam gerbang utama, Welgevonden Pagelaran Reserve, kami diwajibkan bertukar kendaraan dengan mobil offroad membuka taman alam yang dikelola swasta seluas 37.000 hektar itu. Taman tersebut memperoleh lebih dari 50 mamalia, termasuk "Africa's Big Five", yakni singa, macan tutul, gajah, banteng Cape, dan badak.

"Di sini berbeda, seluruh binatang hidup bebas dalam alam liar. Jadi kita yang diharuskan menggemari dalam mana merekapun berada dan tak langsung dari dekat," ucap Lazarus, pemandu Welgevonden Game Reserve, dalam Vaalwater, Afsel, Selasa (1/7/2015).

Ketika melihat kendaraan offroad yang jadi sarana transportasi nomor satu, suasana cukup terkejut melihatnya. Sungguh bentuk kendaraan itu punya ground clearence (jarak pijak) yang tinggi dari tanah. Namun, kendaraan tersebut dimodifikasi dan atap terbentang, lengkap juga jajaran jok tiga baris pada belakang sopir. Praktis, berhasil dibilang mobil tersebut cukup terbuka. Selalu mungkin menurut binatang liar masuk atau bahkan menyentuh kami semua penumpang di belakang.

Padahal, ketika biasa alternatif menuju Taman Safari di Puncak, Bogor, membuka kaca saja dilarang saat mengendarai kendaraan pribadi yang tertutup rapat. Perasaan makin menarik karena binatang-binatang yang akan anda kunjungi gunakan status buas.

"Jangan khawatir, para binatang dalam sini telah sangat 'familiar' dengan kendaraan tersebut. Tetapi, merekapun memilah tidak mengenal manusia, jadi selama Kamu bukan keluar kendaraan juga mengikuti perintah saya, semua akan aman-aman saja. Termasuk singa, merekapun begitu juga aman," jawab Lazarus, menjelaskan.

Agung Kurniawan/Kompas.com Rombongan Zebra melintasi jalur kendaraan saat bersafari.
Safari

Rombongan tiba pada basecamp Welgevonden Aksi Reserve dalam bursa utama, satu kota pukul 13.30 kala setempat. Sekarang lagi musim dingin pada Afrika Selatan, menjadi meskipun langit cerah dengan sinar matahari terik, tapi suhu udara menunjukan sepuluh derajat celsius. Embusan angin yang cukup deras dan kendaraan terbuka, menciptakan suasana perjalanan jadi sejuk, mirip kala Gunung Bromo ketika siang hari.

Mengawali perjalanan, bukan jauh dari gerbang nomor satu, kami langsung disapa tetapi rombongan zebra. Sambil mematikan mesin dengan menghentikan kendaraan, kami memulai mengambil foto dan mendengarkan penjelasan dari Lazarus. Petualangan berlanjut, kami masuk makin dalam ke hutan konservasi buatan tersebut.

Berkat kesabaran dengan kemahiran Lazarus pada mendeteksi jejak binatang liar, kami sempat menjumpai segala superstar safari, seperti gajah, jerapah, badak, antelope, serta banteng. Setelah sempat memutari dengan berkordinasi dan pemandu lain memasuki radio, akhirnya kami berjumpa dan binatang yang di tonton , singa.

Menjadi pengalaman lalu luar biasa dapat dekat dengan si raja hutan, sekedar berjarak tetangga 5 meter dari posisi mobil akhir. Mesin dimatikan, Lazarus memesan, supaya tak banyak mengeluarkan suara di kabin mobil.

Mengamati gerak-gerik singa liar, sesekali mengabadikannya menelusuri kamera, jadi keasyikan tersendiri yang tak terlupakan, bersafari di Afsel.

No comments:

Post a Comment